Rabu, 10 Juni 2009

Dakwah Kota ?

”seragam publik” KAMMI dituntut berperan Hari-hari ini akan menjadi hari panjang bagi kita semua, para pegiat dakwah se-antero Indonesia. Bagaimana tidak, sebuah misi suci yang selama ini kita bawa, kita jaga dan kita perjuangkan akan melalui fase-fase yang semakin berat, semakin menanjak. Ya, dakwah Islam yang selama ini kita usung akan kembali diuji kekuatannya oleh zaman yang dipergelarkan oleh Sang Pencipta,

Hari ini kebijakan dakwah kita akan memilih masuk dan mengendalikan kekuatan negara di segala lini, dakwah menegara (parlemen dan penguasa) akan menjadi ujung tombak tercapainya kesuksesan tersebut. Semua kekuatan akan diforsir ke sana, baik fisik, materi, pikiran.

KAMMI Berperan

Kita akan langsung membicarakan gerakan kota sebagai sambutan seruan dakwah menegara tersebut. Ketika kota-kota telah dimenangkan maka kekuatan pusat tinggal menunggu waktu dan nasib/takdir yang tepat dari Allah SWT. Hari ini juga, kita dengan aktif – inisiatif, mengambil jalan-jalan yang menuju ke sana.

Sebelum kita bicara jauh maka kita harus tahu identitas kita, sehingga kita bisa tahu siapa kita dan orang lain dapat mendengar tentang kita. Berperan sebagai wajihah amal ’am bukanlah pilihan kita, tetapi telah diskenariokan. Peran ini bukanlah pilihan tetapi adalah ”maklumat” dakwah bagi sayap-sayap penggeraknya. Sebuah peran yang mengharuskan kita bisa beramal secara maksimal di ranah publik, terlibat dalam pergaulan publik (sosial-politik-intelektual). Kita tidak bisa lagi menutup diri dari keterlibatan publik baik untuk kita atau bagi mereka. Kita bukan seorang anak ”pingitan” yang menyandang ”introvet”, bukan lagi.
Berbicara Malang, kita masihlah agak awam. Kekuatan politik memang cukup beragam tetapi cukup sering homogen dalam bebarapa momen. Di tataran parlemen kota, kita sebenarnya memiliki dukungan (mitra). PKS insyaAllah masih yang se-visi dengan gerakan kita. Dengan kekuatan 5 anggota dewan (1 fraksi), garis kebijakan terhadpa rakyat tertindas dan pembangunan cukup sering searah dengan kita, personel alegnya pun mayoritas eksponen KAMMI. Sehingga kita harus senantisa berkomunikasi dengan PKS. Parpol se-visi ini adalah di mana adalah parpol yang mengupayakan pada terbentuknya kepemimpinan (dakwah) Islam yang rahmatan lil alamin di negeri indonesia. Garis perjuangannya adalah dakwah yang moderat (wasathon), syumuul (menyeluruh), berkesinambungan dan memihak pada kepentinagn rakyat. Proyek ambisius ini akan sejalan dengan yang kita cita-citakan, yang kita pikir dan garap. Sampai saat (sementara ) ini hanya PKS lah yang banyak bekerjasama dengan kita, bahkan dukungan materi sekalipun. Relasi ini harus kita jaga sebaikmungkin sehingga tetap dalam jalur beriringan dalam memperjuangkan visi tersebut.

Parpol lain masih perlu kita jajaki, sejauhmana visi dan komitmen mereka....

0 komentar:

Posting Komentar