Selasa, 30 Juni 2009

Menjadi Aktivis KAMMI

Menjadi aktivis KAMMi tentu saja harus bersiap mendapatkan label macam-macam. Mulai dari kader haroqi sampe kader nakal. Mulai dari aktivis narsis hinggi aktivis kreatif. Mulai tukang demo ampe tukang syuro. Mulai dari jago orasi dan demonstrasi ampe jago manipulasi.. .hmmmm... hmmm...yang pasti kader KAMMI pernah punya jargon penuh sensasi apalagi kalau bukan Ibadah Taat, Aksi Kuat, Prestasi Hebat dan IP empat. Tiga jargon awal sudah banyak terwujud, tapi jargon terakhir masih menunggu diwujudkan.

Perjalanan KAMMI dengan jargon tersebut tentu punya kisah pasang surut. Seperti perahu ditengah lautan, kadang berdamai dengan lautan, kadang berjuang menaklukkan lautan. Dan tentu saja ini membuat kader-kader KAMMI seperti pelaut ulung. Tangguh.

Tapi berjalan bersama kawan seperjuangan dalam kafilah dakwah KAMMI tidak selamanya beriring hingga ke pantai tujuan. Ada yang hilang ditengah jalan bersama gulungan ombak. Ada pula yang memilih melanjutkan perjalanan bersama kafilah dakwah yang lain. Ada yang pergi dengan tangis keharuan dan kebahagiaan. Namun ada juga yang pergi dengan luka-luka yang menganga.

Sayap-sayap terluka adalah kader-kader KAMMI yang pergi dengan luka menganga. Memilih pergi atau dibukakan pintu untuk bersegera pergi meninggalkan KAMMI. Ini adalah saat-saat paling getir dalam perjalanan dakwah. betapa kawan seperjuangan yang pernah tertawa bersama. Berpeluh keringat memutar roda KAMMI kini harus dipisahkan oleh jurang yang membentang. Ada yang terpisahkan oleh jurang ideologi. Ada yang terpisahkan oleh sekat-sekat komunikasi. Ada pula yang terpisahkan oleh hijab hati. Yang terakhir ini menjadi jurang yang paling lebar jaraknya meskipun secara fisik berhimpitan.

Jurang ideologi terbentang ketika kader-kader KAMMI banyak berinteraksi dengan beragam ideologi namun lupa berhenti sejenak pada telaga-telaga nilai-nilai dakwah. Terjadi pelarutan ideologi yang cukup dalam. Membawa nilai-nilai dari luar dakwah kedalam gerakan dakwah. dan mencari banyak pembenaran untuk itu. dan akhirnya, beberapa kader dakwah KAMMI harus melangkahkan kaki menjauh dari KAMMI jika tidak segera mereguk madu dari sarang dakwah. Sebab jika tidak, ia benar-benar akan menjadi racun dalam gerakan ini. ucapanya liar, kata-katanya membius, dan segala yang kelam akan ditampakkan indah.

Sekat-sekat komunikasi juga menjadi sekat-sekat yang terkadang berujung pada kepiluan dihati sebagian kader dakwah KAMMI. Informasi yang tidak berimbang. provokasi dan propaganda yang membabi buta. Dan berbicara melebih kedudukan dan fungsinya menyebabkan segalanya menjadi nanar. dan ia menjadi kader yang mudah limbung. Tidak punya ketetapan hati untuk terus bersama KAMMI. Yang berputar dalam hati dan perasaanya adalah kafilah ini sangat kejam. Dan berlalulah ia menjauh dari kafilah ini dengan kelelahan hati yang sangat. Sibuk menyalahkan semua orang. Sibuk mengomentari segala hal. Sibuk untuk melihat dan menilai apa-apa yang diluar dirinya. Ibarat orang berkelahi, dia berkelahi dengan dirinya sendiri. Dan akhirnya dia mati bukan oleh tebasan lawan. tapi oleh ilusinya sendiri. Diamembuat luka dihatinya sendiri. Karena ia terlalu sibuk membuat pembenaran untuk dirinya sendiri.

Luka paling dlam sebenarnya diakibatkan oleh hal terakhir ini. hijab hati. Sebuah hijab yang menyekat hati kaum mukminin dengan dirinya. hal inidiakibatkan oleh kemaksiatan yang dilakukan oleh dirinya. Terlebih kemaksiatan yangada didalam hatinya. tersembuniyi dibalik jaket KAMMInya. Atau tersembunyi jauh dibalik jilbab lebarnya. Bukankah kemaksiatan yang dilakukan sembunyi-sembunyi akan Allah tampakkan secara terang-terangan? Beginilah kemaksiatan yang dilakukan oleh seorang kader, akan membuat dirinya serasa terasing dari kawanan da'i yang lain. dan ini sekali lagi membuat sayatan yang paling getirdalam perjalanan hidup seorang kader dakwah.Uang yang haram. Pandangan yang haram. Ucapan yang haram. dan segala jalan yang membuat hati tak lagi bersambung dengan hati-hati para muharik-muharik dakwah. Luka ini sangat dalam karena hakikatnya yang tau hanyalah dirinya dengan sang khaliq.

Sayap-sayap luka adalah pintu-pintu yang setiap saat bisa berada dihadapan kita. maka jauh lebih penting bagi kader KAMMI untuk bersabar dan menguatkan kesabaran. betapa indah bukan ayat-ayat cinta ini. sabar dan menguatkan kesabaran. Karena dalam kafilah dakwah ini, pendapat kita bisa benar tapi sangat mungkin salah. Sementara pendapat kita salah tapi sangat mungkin benar.Dan kafilah dakwah ini tidak pernah memaksa kita untuk terus bertahan. jadi apabila kita tidak bersepakat dengan keputusan-keputusan dalam kafilah dakwah ini, maka segeralah mencari penjelasan. Jika kapasitas kita bukan orang yang berhak meminta penjelasan, laksanakanlah keputusan.seperih apapun. dan berdoalah agar Allah meminimalisir kemudharatan dari keputusan ini kalaupun keputusan ini adalah keputusan yangsalah. tentunya selama bukan dalam kemaksitan kepada Allah. Dan jika kamu masih juga tidak bersepakat, untuk apalagi engkau berada dalam kafilah ini?carilah kafilah lain yang membuat dirimu terpuaskan dan biarkan kafilah ini terus berjalan tanpa beban dari dirimu!

Zuliyanto, SE

1 komentar:

  1. insyaallah, skarang yang ada adalah berkah dakwah, dimanapun mata ini memandang aku melihat sinar yang kuat, lahir dari jati diri kader yang telah termanhaj, waktu mulai percaya bahwa diri ini dulunya telah bersumpah kepada ikhwah semua - kepada sejarah yang nantinya akan membenarkan semua tekad obsesi perjuangan kafilah dakwah ini. KAMMI I LOVE YOU.

    BalasHapus